UBG Mataram dan Unmas Denpasar Berdayakan Masyarakat Desa Santong Lombok Utara di Sektor Pertanian



KBRN, Lombok Utara: Tim kolaborasi antara Universitas Bumigora dan Universitas Mataram berhasil menginisiasi program inovasi teknologi tepat guna untuk pengembangan ekonomi di Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas kopi lokal serta menjadikan Desa Selelos sebagai desa kreatif berbasis produk kopi.

Program ini melibatkan Universitas Bumigora, diantaranya Destiana Adinda Putri sebagai ketua tim, anggota Rifqi Hammad dan Husnita Komalasari, serta didampingi oleh tim ahli dari Universitas Mataram, yakni Dr. Eng Sukmawaty, S.TP., M. Si., Dr. Guyup Mahardhian Dwi Putra, S.T.P., M. Si., dan Muhammad Mujahid Dakwah, S.E., M.M.

tani Tumpeng Sari Desa Selelos. Foto: Tim PkM Universitas Bumigora KBRN, Lombok Utara: Tim kolaborasi antara Universitas Bumigora dan Universitas Mataram berhasil menginisiasi program inovasi teknologi tepat guna untuk pengembangan ekonomi di Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas kopi lokal serta menjadikan Desa Selelos sebagai desa kreatif berbasis produk kopi. Program ini melibatkan Universitas Bumigora, diantaranya Destiana Adinda Putri sebagai ketua tim, anggota Rifqi Hammad dan Husnita Komalasari, serta didampingi oleh tim ahli dari Universitas Mataram, yakni Dr. Eng Sukmawaty, S.TP., M. Si., Dr. Guyup Mahardhian Dwi Putra, S.T.P., M. Si., dan Muhammad Mujahid Dakwah, S.E., M.M. Tim PkM Kosabangsa Universitas Bumigora bersama universitas mataram memberikan materi terkait dengan kualitas mutu kopi kepada kelompok tani Tumpeng Sari Desa Selelos. Foto: Tim PkM Universitas Bumigora Destiana Adinda Putri, Ketua Tim dari Universitas Bumigora menjelaskan, program ini memperkenalkan teknologi berupa alat pengering dan pengolahan biji kopi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses produksi. Dengan alat tersebut, kopi yang dihasilkan memiliki kualitas seragam, siap diolah lebih lanjut menjadi produk unggulan.

"Melalui teknologi ini, Desa Selelos diharapkan mampu menghasilkan produk kopi siap minum yang memiliki nilai jual tinggi di pasar lokal dan luar daerah," jelas Destiana

Selain inovasi di bidang produksi, tim juga mengembangkan sistem informasi digital yang berfungsi untuk pemetaan wilayah perkebunan serta kelompok tani di Desa Selelos. Sistem ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran produk pertanian desa secara efektif dan memungkinkan masyarakat serta pembeli potensial untuk mengakses informasi mengenai kualitas dan lokasi produk.

Dengan demikian, Desa Selelos diharapkan semakin kompetitif sebagai penghasil kopi dan produk pertanian berkualitas. “Kami berharap Desa Selelos bisa semakin mandiri secara ekonomi dan dikenal sebagai desa dengan produk kopi unggulan,” ujar Destiana.

Dr. Eng Sukmawaty, sebagai pendamping utama dari Universitas Mataram, menambahkan bahwa teknologi yang diterapkan telah disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat. “Selain memperkenalkan teknologi, kami juga memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam produksi dan pemasaran. Harapannya, masyarakat dapat menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Kepala Desa Selelos mengungkapkan apresiasi yang mendalam terhadap inisiatif ini. Ia mengatakan, masyarakat Desa Selelos sangat bersyukur atas hadirnya program Kosabangsa ini. Menurutnya, program ini sangat membantu masyarakat mengembangkan teknik pengolahan kopi dan meningkatkan kemandirian melalui teknologi tepat guna.